Perempuan Berkalung Sorban

Sekilas kita intip film ini yuukk πŸ™‚

Kisah berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua Pandelaky) pada tahun 80-an. Seorang gadis berumur sepuluh tahun Annisa (Nasya Abigail) yang menjadi anak ke tiga dari sang Kyai berbeda dengan gadis kecil lainnya di daerah tempat pesantren itu. Ketika kedua saudara laki-lakinya belajar menunggangi kuda, Annisa kecil ingin juga belajar. Namun, dia dilarang oleh kedua orang tuanya, karena dia seorang perempuan.

Annisa merasa tak nyaman dengan lingkungan pesantren dan keluarganya karena selalu ‘menyampingkan’ statusnya sebagai perempuan dengan alasan syariat Islam. Untungnya ada salah satu orang yang mengerti kegelisahan Annisa yang keras kepala dan mengajari Annisa naik kuda, dia adalah Khudori (Oka Antara) seorang lelaki cerdas dengan pikiran terbuka. Namun, perlindungan Khudori tak berlangsung lama karena dia harus pergi ke Al-Azhar di Kairo untuk melanjutkan kuliahnya dan meninggalkan Annisa sendirian.

Annisa (Revalina S Temat) telah remaja dan memutuskan untuk melamar beasiswa di sebuah Universitas Islam di Yogjakarta. Namun, Annisa mendapat garis lain dalam hidupnya yaitu masuk ke dunia pernikahan. Annisa dijodohkan dengan Samsudin (Reza Rahadian) anak seorang Kyai yang membantu pesantren Al-Huda. Dunia pernikahan dirasa Annisa buruk karena perbuatan kasar dan tekanan yang dilakukan sang suami. Tak hanya perlakuan kasar yang didapatkan, Annisa juga dipoligami. Annisa tak bisa berbuat apa-apa karena syariat Islam yang selalu ada dalam dirinya bahwa perempuan harus mengikuti apa yang dilakukan suami dan menurut apa kata suami.

Annisa selalu merasa kalau perempuan menjadi warga negara kelas dua, ditindas hak-haknya dan dilupakan suaranya. Namun, semuanya berubah ketika Khudori datang kembali ke Al-Huda dan bertemu dengan Annisa. Benih-benih cinta yang dirasakan sejak kecil masih ada dalam diri Annisa dan Khudori. Mereka pun disangka telah melakukan hal yang tak diperbolehkan sebagai seorang lelaki dan istri orang. Annisa akhirnya diceraikan sang suami dan dia memutuskan untuk pergi ke Yogjakarta.

Di Yogjakarta Annisa mulai memperlihatkan bakatnya dengan menulis. Dia bekerja di sebuah kantor konsultan dan menjadi konsultan handal. Annisa pun menikah dengan Khudori dan kembali ke Al-Huda dengan membawa buku-buku karyanya. Annisa ingin santri-santri yang ada di sana belajar memperjuangkan haknya sebagai perempuan dengan banyak membaca dan menulis. Namun, di pesantren itu terdapat larangan membaca buku yang berbau dunia luar. Annisa memperjuangkannya dengan membuat perpustakaan di Al-Huda.

Di film ini Akting Revalina S. Temat cukup memukau. Meskipun baru berusia 23 tahun dia cukup ciamik berakting menjadi seorang ibu hamil. Film yang diadaptasi dari novel karya Abidah Al Khalieqy berkisar tentang perempuan dan perjuangannya meraih eksistensi. Sang sutradara, Hanung pun siap mendapatkan kontroversi dengan film ini dengan membuat film yang berisi tentang Islam dan syariatnya.

“Saya merasa sedih Islam menjadi kiblat untuk laki-laki dan keperluannya, bukan berarti saya membela perempuan tapi mari kita bicara secara proporsional karena tuhan mencintai perbedaan tapi jangan dibeda-bedakan. Saya siap film ini menuai kontroversi dan kalau nggak ada yang suka saya siap berdiskusi,” ujar sutradara yang telah merilis tiga film yang diangkat dari novel.

Udah ada lho πŸ™‚ tapi dhie belum nonton :mrgreen:

~ oleh dhieeewhe pada 16 Januari 2009.

135 Tanggapan to “Perempuan Berkalung Sorban”

  1. penggen nontong…
    hehehehe

  2. ost movie ni adalah lagu dato’ siti nurhaliza..
    betul kan?

  3. => trendy
    nonton aja, kayaknya bagus kok
    ^_^

    => amiaz
    iya kak bener bgt πŸ™‚

  4. Hahaha..maap yah sis, saya baca ulasannya hanya paragraf terakhir aja, soalnya saya juga mau nonton nih..gak seru kalo udah tahu ceritanya :p

  5. kayaknya bagus juga nih film. semoga sukses!

  6. => Andre
    hu uh .. jd ga seru ya
    ^_^

    => aris
    liat trailernya sptnya bgus kok mas aris

  7. pengen nonton..
    kayaknya seru nii.. πŸ™‚

    ah biasa mau nungguin tayang di tv aja..

    *pletak*

  8. […] Perempuan Berkalung Sorban Sekilas kita intip film ini yuukk Kisah berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua […] […]

  9. => dhiee
    heee … ato mungkin lihat CDnya klo udah keluar
    πŸ™‚
    kalau males antri

    ^_^

  10. pria dan wanita memang berbeda tapi bukan untuk dibeda-bedakan,
    .
    setujuuh

  11. wah gw dah nonton keren banget

  12. […] Perempuan Berkalung Sorban Sekilas kita intip film ini yuukk Kisah berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua […] […]

  13. => pengendara
    setujuuuu !!! πŸ˜‰

    => totokyuliyanto
    waahhh dhie jadi makin pengen liht
    sayangnya dhie belum sempet
    ^_^

  14. Ni film mank bener2 bagus banget…
    Bener2 perjuangan seorang perempuan…
    Aku za mpe bercucuran air mata…
    Nyesel dech kalo ga nonton….

  15. duhh nangisnya tidak sampai bikin banjir khan

    :mrgreen:

    heeeee ..

  16. Wah keren pengen nonton Euy…

    Kap[an yaw../???

  17. => bocahbancar
    hayo kapan ??

    ckckckckc … ajak2 ya :mrgreen:

  18. aku gemes bgt liat film ini… (@_@)

  19. mbak..

    minta sedikit kata2 nya yah..

    permisi…

  20. “Perempuan Berkalung Sorban”………

    hmmmm……….pengen nonton

    Hanung Bramantyo emang huebat!!!!!

    *Segera menuju Jalan Mozes Gatotkaca mencari film*

  21. => niena
    gemes gimana mbak ??
    gemes apa nangis πŸ˜€

    => ArieL, FX
    iya gpp πŸ™‚ ambil aja

    => vatonie
    nonton aja :mrgreen:
    ^_^

  22. waduhhhh reva nya cuanntikkkkk banget pake jilbab

  23. ga pakai krudung aja cantik apalagi pakai krudung

    ^_^

    tambah cantik khan cewek :mrgreen:

  24. Reva eMg iS tHe bEst dEh…

    qUw jg dAh nOntOn…

    yG dAGh nontoN pSti nYeseL aBiz2aN…

    bAngGa dEh mA pAra pERempuaN

  25. two thumbs up..

  26. Promosikan artikel anda di http://www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus online untuk para netter Indonesia. Salam!
    http://film.infogue.com/perempuan_berkalung_sorban

  27. jujur..baru liat trailernya aja aku rada mikir dua kali untuk nonton film kayak ginian. Takut aja iman tergoyah.

  28. kalo liat film dari novel ini mengandung banyak pembodohan yg tercover seakan-akan sebagai pencerahan dan kebebasan, inti yg paling bener2 tertangkap adalah penggambaran kekejaman syariat Islam terhadap wanita,yg jelas ini film LIBERAL bgt, baru faham kalo maksudnya perempuan berkalung sorban itu maksudnya..kalo perempuan itu dibelenggu sama syariat Islam dengan simbol sorban yg harus akhirnya dilepasin di akhir film…gak skalian aja dilepasin tuh jilbabnya, kalo dibilang menyinggung pesantren tradisional juga engga sih karena keliatan bgt penulisnnya cuman pengen nyinggung negara yg nerapin syariat Islam tapi dgn gambaran laen…yg diambil contohnya yg pesantren yg seakan2 tradisional ala jawa timuran…

    point2 pelecehan seakan2 syariat dan ajaran Islam itu kejam jelas banget…seperti peristiwa rajam, padahal ga ada tuh di Islam org tiba2 lgs dihukum rajam kayak gitu..tanpa saksi yg banyak atau pengakuan orang itu dan bukti2 yg jelas..serta org itu emang udah menikah.

    peristiwa buku2 yg dibakar..ya wajar lah kalo tuh buku dibakar..anak pesantren disuruh baca novel2 cinta atau novel liberal lainnya…bacanya juga lagi belajar..ga usah deh di pesantren di sekolahan umum aja kalo anak murid lagi belajar trus malah baca buku yg laen juga disita bukunya sama sekolah….lagian buku2 itu sesuai usiannya lah , anak kecil disuruh baca pramudya ananta toer…apalagi di pesantren..yg dia seharusnya belajar agamanya lebih banyak..masa keluar pesantren ntar cuman faseh ngarang cerita2 ditanyain dalil atau lainnya ga faham..gara2 kebanyakan baca novel.

    ngegambarin seakan2 guru2 pesantren (pelaksana syariat Islamlah) itu kejam galak2 dikit ngomong haram sana sini, nt masuk deh sono ke pesantren yang banyak malah ustadz2nya kalem2 malah murid2nya bandel2 ga ketulungan, kenapa?? karena banyak orang kalo anaknya bandel baru dimasukin ke pesantren…HASILNYA para penonton bioskop yg mau masukin anaknnya ke pesantren jadi takut deh…

    masih banyak lagi kalo disebutin disini cara2 gak tepat dari film yg diadatasi dari novel ini, yg jelas nuansa liberal dan latar belakang penulis novel dari film ini keliatan banget, yah wajarlah dari mesir…yg mungkin sekarang sudah lebih liberal dari indonesia

  29. Baru aja sabtu kemaren nonton … Film-nya merupakan satu pembodohan. Gw keluar dari bioskop dengan kepala pusing, saking banyaknya konflik berlebihan di film itu. Dan pas mampir di toko buku, akhirnya gw menemukan novel-nya dan memutuskan membeli karena masih penasaran dengan film tersebut.

    Novel dan film-nya berbeda menurut gw (ya,,, klo sama ngapain di-film-in) …

    Tapi makna yang pengen disampein penulis jauh berbeda … Di novel itu ga ada rajam … Ga ada buku2 ekstrim pada jamannya … (gw juga bingung kenapa musti buku nya pramudya)… Dan yang jelas pedoman dari pesantren itu lebih ke kitab kuning dibandingkan Al-Qur’an.

    Mengecewakan … jauh lebih mengecewakan dari AAC …

    Walopun para aktor dan aktris bisa memainkan perannya dengan baik dan berhasil membuat gw berkaca-kaca.

    Tapi,, menurut gw … Film ini tidak memberikan ending yang clear tentang Islam …

    Yang udah nonton film-nya … Harus meng-clear-kannya dengan membaca novel-nya …

  30. emang sapa pula yang mau memberikan ending yang clear tentang islam, makanya nontonnya jangan sambil tidur mas jadi aja pusing dengan konflik yang ada..kalo anda merasa sebuah film sebagai [pembodohan berarti anda tidak menggunakan otak sebagai media untuk menilai mana yang baik dan mana yang buruk..atau kalo sampai sebuah film membuat bodoh bangsa ini,alangkag rendahnya kita sebaga mahluk yang berakal

  31. to topijerami

    liat trailer sebuah film sampe takut iman goyah,berarti kadar keiimanan anda hanya setipis kertas..sangat disayangkan..

  32. => FheRdiE_
    wew .. segitunya πŸ˜€

    => leemcool
    πŸ™‚

    => topijerami17
    heee .. jgn goyah ya :mrgreen:

  33. duuuhh .. sepertinya ada hawa yang kurang mengenakkan πŸ™‚

    => omnya dihya, leemcool, chidua
    beda orang beda cara pandang
    beda ilmunya beda pula penilaiannya

    ^_^

    peace

  34. film ini dibuat oleh seorang yang TIDAK FAHAM tentang indahnya islam, tentang syariat ISLAM, tidak faham tentang ajaran ISLAM, lalu SOK MENILAI DAN MENGHAKIMI ISLAM. saya juga CEWEK bung, tapi saya tidak mengerti betul batas dan makna kebebasan dalam islam. menikmati ISLAM.
    JANGAN SUKA NYEBAR FITNAH!!
    kebebasan apa yang anda usung???
    saya setuju dengan tulisan oomnya dihya dan chidua.

    silahkan saudara-saudara belajar lagi tentang islam, pelajari lagi Al-Qur’an dan Hadist. maka insyaALLAH anda akan faham, anda akan mengerti betapa film ini adalah fitnah yang mengerikan tentang ISLAM. Na’udzubillah….

  35. setuuujuuuu…maju terus PBS

  36. film ini penghinaan terhadap kyai , pesantren dan islam secara universal , tarik dari peredaran, hanung belajar islam dulu , baru bikin film berlatar islam

  37. Menurut gw bukan sutradara nya … Tapi penulis skenario-nya … Yaaa, Hanung tetap berperan siy …

  38. syukron resensinya. sayang belum lihat filmnya. tapi dari resensinya yang ditulis dan komentar memang kayaknya belum memahami apa tuh syariat. eh ya penulis novelnya perlu juga dibahas kenapa ngarang novel yang kayak gitu.

  39. Film.a nyebelin.
    Islam ga segitu.a x… Orang awam bs jd slh kaprah. Yg bikin ga pnya dasar Islam yg bnr neh. Haduh.haduh.

  40. ending yg kurang begitu jelas….

  41. dhie ga bisa komen apa-apa
    dhie masih penasaran pengen baca bukunya
    tapi kok masih mahalnya

  42. pinjam punya ku aj Dhiee,, =) waktu itu aku beli lagi diskon 30& di TM Book Store Depok.

  43. Ass.wr.wb. Saya mau urun komentar di sini bukan hanya sebagai pembaca novel dan penonton film PBS,tapi sekaligus mengalami situasi dan kondisi yang seperti Annisa alami. Mengapa? Karena saya ditakdirkan Allah lahir, tumbuh, berkembang, dan dewasa dalam lingkungan yang sama seperti Annisa.Apa yang Annisa alami dan rasakan ya, saya rasakan. Makanya, saya justru berterima kasih kepada Mbak Abidah sebagai penulis Novel dan Mas Hanung sebagai sutradara dan penulis skenario yang punya keberanian untuk ‘mengangkat’ realita ini ke permukaan sehingga masyarakat bisa melihat sisi lain kehidupan tidak secara ‘hitam-putih’. Demikian komentar saya, mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dengan komentar saya ini. Wassalamu alaikum wr.wb.

  44. Belum nonton filmnya

  45. film ini sebenarnya bagus, tapi kok ya masih aja di permasalahkan. untuk menilai film ini membodohi atau tidak, itu tergantung dari pola fikir kita masing-masing. setiap orang kan bisa saja bilang bagus buat dirinya sendiri namun belum tentu bagus buat orang begitu juga sebaliknya. so, ga usah terlalu mempengaruhi fikiran orang lain. kalo mau nonton ya monggo, kalo ga’ mau ya ga’ masalah. .toh kita nonton film untuk cari hiburan.

  46. He… He… Boleh dong nimbrung… Film perempuan berkalung sorban ” aneh sih… Emang aneh ” perempuan dalam pandangan islam sama dengan laki – laki yang membedakan adalah kertaqwaan, dan ketaqwaan akan di dapat dari pengetahuan dan pengalaman.
    Kembali ke topik film. Islam memang tak melarang wanita menunggang kuda tapi buat apa wanita menunggang kuda? Sekedar frefresing itu tak masalah tapi jika untuk persiapan perang laki2 lebih utama. Islam juga tidak melarang umatnya membaca buku tentang keduniawiaan tapi yang menjurus pada pentauhidan allah sisanya boleh hanya sekedar pengetahua.
    Film itu dah bagus tapi lebih baiknya jika dibungkus lebih membuka kembali ( memahami ) syariat islam yang benar sebab tidak semua yang nonton film tersebut pandai dalam mencerna makna yang di bawa. Memang dalam film tersebut seakan – akan islam itu menkelasduakan perempuan seperti di zaman jahiliyah. Perempuan malah dibunuh orang tua resah jika anak yang dilahirkan perempuan karena itu aib ( itu saat jaman jahiliyah ) tapi islam datang dan mengangkat harkat dan martabat perempuan dan perlu diingat perempuan memiliki tugas kewaniataannya yang akan menjadi madrasah pertama bagi anak2 anak yang dilahirkan dari rahimnya. Lebih baik berbuat salah dari pada tak berbuat apa2, berijtihad salah dapat pahala satu jika benar dua jika tidak berbuat ya tidak dapat apa2. Sebesar keinsyafan ( kesadaranmu ) sebesar itu pula keuntungan dan keberhasilanmu. Maaf jika ada salah dalam berfikir. Allah maha pemaaf.

  47. Wah.. Islam itu indah lho.., jangan salah tafsir ya… Atau menafsirkan ala karepe dhewe. Pakai pegangan. Alquran, hadis, fatwa ulama

  48. hihi.. film fiksi yang mengumbar kebodohan, lebih bodoh lagi jika oleh penontonnya dianggap kisah nyata.. PBS itu karya sastra yang bagus, tapi bener2 bodoh jika menganggap pesantren di jawa timur itu kayak gitu..

  49. kayaknya film keren.. WAJIB NONTON…..

  50. Ada yang punya ling download novelnya…. Minta dong…

  51. beli dong, bagaimana anda bisa di hargai karyanya kalo anda sendiri tidak menghargai karya orang lain

  52. setelah saya menonton filmnya, saya masih kurang puas, kemudian saya mempir di gramdia, dan ternyata novelnya sudah best seller, dan saya pun membeli novelnya, emang benar ternyata cerita yang ada di novel dan di film berbeda. tapi sama sama ok.
    buat mba ABIDAH (penulis novelnya) dan juga penerbitnya (ARTI BUMI INTARAN), tetaplah berkarya, dan ungkaplah semua kbohongan yang belum terungkap. SALAM SUKSES

  53. perempuan berkalung sorban ceritanya menyimpang dari akidah islam,ana udah liat preview nya,betul-betul menyimpang

    visit my blog:muslimstory.wordpress.com

  54. film_a toe standard bangatz gak da zeru zeru_a,bz d blg kek film2 zinetron getoooo

  55. Kayaknya sih filmnya betul-betul menarik ya? Soalnya gw juga ngedenger review2 positif dari temen-temen gw yang gak suka sama AAC, berarti film ini kemungkinan memang bagus dan gak asal heboh kayak AAC.

  56. => chidua
    waduh kejauhan tu, dari depok ke jogja
    ^_^
    tapi makasih banget mbak atas niat baiknya πŸ™‚

    => ella
    dhie berkenan kok bu πŸ™‚
    jalan hidup itu memang penuh warna

    => Mardi Mintarja
    nonton gihh .. keburu di tarik lho !!

    => tiwie
    heee .. ya iya ‘sak karep e’
    ga ada yg maksa buat nonton
    tmn2 di sini hanya menyampaikan apa yg ingin mereka sampaikan ttg film ini dari berbagai pandangan
    gitu mbak πŸ™‚

    => adib musthofa
    iya dhie setuju !! dalam Islam wanita benar2 diangkat drajatnya
    mmm .. jadi inget dengan buku yg pernah dhie baca :mrgreen:
    islam itu indah

    => ariefdjβ„’
    tidak semmua kok om πŸ™‚
    itu hanya gambaran kecil aja

    => roberthendrik
    ya .. udah sana ngacir !! heee πŸ˜€

    => mamas86
    iya tu bener kata cipta_85 … beli donk :mrgreen:

    => cipta_85
    katanya novel sama filmnya beda tapi kok bilang juga “OK”
    bagus yg mana, bedanya di mana ??
    dhie juga pengen tahu πŸ™‚

    => muslimstory
    menyimpang ya ?? mmm .. pasti seneng dech denger2 mau di cabut tu filmnya

    => zhanzhe
    belum lihat khan ??
    πŸ˜‰

  57. nonton yuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuk:)

  58. wah, jadi penasaran nih sama film ini. Sialnya di Bali belum di puter… ugh….
    tapi kalo udah ada pasti aku tonton, selain penggemar hanung, aku juga penasaran sama akting revalina. semoga tidak mengecewakan deh

  59. mmm, sekarang film ini banyak mendapat sorotan, karena dianggap terlalu menyudutkan paham isalam masalah kedudukan wanita dalam rumah tangga yah…

    salam kenal, by nurrahman

  60. wah2 filmnya bikin bingung ya,bikin salah persepsi..

  61. sebenarnya kalau kita benar-benar mengerti Islam (bukan saya sok tahu, tapi mengerti sedikit) wanita ditempatkan ditempat yang sangat terhormat agar tidak menjadi bahan pelecehan dan penistaan. Seharusnya kita tidak boleh hanya melihat dari sudut poligami yang syarat-syaratnya sering diabaikan banyak oknum. Dari Film ini memang menjurus ke arah pengekangan wanita oleh Islam yang sebenarnya jika dipikir pakai logika orang sadar agama itu tidak benar.

  62. pembodohan ato bukan ga penting…

    film.. karya novel.. atao apapun itu bisa juga berawal dari imajinasi..
    bisa juga berawal dari pendapat…
    kemampuan pola pikir.. cara pandang dan ilmu penonton justru di uji disini..
    setuju.. silahkan…
    tidak setuju teriak..?
    kita manusia.. Bebas berpikir.. bebas memilih…
    hanya .. ada konswekensi dari pilihan itu yg ga bisa di ingkari

  63. kontaversi yang akan menguntungkan bagi film itu sendiri.. gak perlu promosi lagi soalnya semua orang telah penasaran di buatnya….

  64. Film ini memang sungguh mengundang kontroversi. Sang sutradara, Hanung, sendiri dalam acara empat mata menyatakan bahwa film ini lebih ditujukan untuk mengangkat permasalahan pengekangan orang tua terhadap anak perempuannya, terutama dalam pemaksaan menentukan suami, bukannya melakukan kritik terhadap agama tertentu. Demikian penuturan beliau dalam menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh sang presenter Tukul Arwana.
    Namun, memang patut disayangkan film ini mengangkat permasalahan ini dengan kemasan kritik tidak langsung terhadap muatan agama tertentu yang mana sejumlah acuannya sangat tidak relevan dan akurat. Dan apalagi, ada beberapa dialog yang rasa-rasanya kok seperti ucapan dari rekan-rekan β€œagama lain yang serumpun” mengenai suatu permasalahan agama, seperti β€œsilahkan lemparkan batu kalau kalian merasa tidak memiliki dosa” yang memang mungkin dapat mereka ucapkan karena memang konsep dosa dalam agama mereka berbeda dengan konsep dosa dalam Islam.
    Juga sejumlah hukum Islam yang diangkat asal-asalan semisal hukum rajam. Atau apa relevansinya novel cinta dengan suatu kemajuan. Mengapa bukan buku filsafat atau buku-buku biografi?
    Saya tidak akan terlalu jauh membahas permasalahan pemojokan terhadap citra pesantren. Saya tidak juga akan membedah terlalu jauh masalah syariah di sini karena toh pastinya sudah banyak debat mengenai masalah syariah dalam film ini. Satu hal yang ingin saya tekankan adalah himbauan kepada para pembuat film atau pun suatu novel, cermatlah dalam menulis. Sebelum anda menulis atau pun membuat suatu karya, lakukanlah riset yang sangat matang, agar cerita maupun pernak-pernik di dalamnya memiliki akurasi yang sangat baik. Agar tidak tercipta kontroversi seperti ini.
    Kalau memang ingin melakukan kritik terhadap suatu permasalahan yang memiliki persinggungan dengan suatu agama atau kepercayaan, akuratlah dalam menyusun suatu alur, sehingga nampak perbedaan apakah suatu permasalahan itu memang bersifat agama atau sebenarnya bersifat budaya. Jangan sampai anda justru menyebarkan fitnah dalam agama tertentu.
    Bukankah hidup ini akan jauh lebih damai jika kita tidak saling membuat kontroversi?

  65. Judulnya sih bagus, tapi isi filmnya ga masuk akal dan konyol. Perumpamaannya begini ada guru matematik tp dia ga bisa ngitung, ada pemain sepakbola tp gak bs nendang. Di film ini ada kyai tp ga ngerti ajaran islam. Gak masuk akal!! Melarang seseorang menuntut ilmu, nikah paksa, dll difilm ini bknlah ajaran islam. Kyai itu bkn gelar sembarangan dlm islam.

  66. masak bagus banget sihhhhhhhhhh aku kok jadi pingin lihat, tp sayang di tempat ku ngak ada gedung film, hik hik hik :d)

  67. wah lumayan juga yah ceritanya

  68. Bagi yang belum nonton, tontonlah dengan pikiran dan hati yang terbuka supaya tidak pada ribut film ini menghujat islam atau apapun istilahnya..mendingan hujat tu sinetron yang membodohi dan merendahkan logika..bukan bgt Md2

  69. => luna maya
    ehh .. ajak-ajak mau bayarin nich πŸ˜€

    => Awya
    waaa… kok belum sampai sna ya ?? mm .. tunggu aja paling ga lama lagi πŸ™‚

    => nurrahman18
    salam kenal
    ^_^
    film yang penuh dengan kontroversiiii !! dhie jd ikut pusing

    => hazardeyes
    hu’uh klo mau paham paling ga nontonya 3 kali atau mungkin lebih :mrgreen:

    => udinrosa
    klo dipikir lagi .. kehidupan spt itu mngkn ada

    => carapandang
    setuju !!! tp ttp aja film ini bikin bingung πŸ˜₯

    => sigombak
    ya .. bisa juga
    ^_^

    => untaianmakna
    lebih damai lagi klo semuanya serba pasti πŸ™‚

    => Md2
    iya juga ya ??? mm .. pemahaman yg berbeda2 bikin dhie makin pusing πŸ™„

    => Ngawi_klup
    sabar dech Ngawi_klup .. gedung film ga ada .. tunggu dech di TV πŸ™‚ yang penting nonton

    => izzuddin al qassam
    hee .. πŸ™‚

  70. + Ngawi KLub,,, klu kagak ad gedung bioskop d balai pertemuan desa ajha, mbli ksetnnya 5000 doank kok, trus d ksh pgumumman orang skmpung ad flm bgus,,heheheh

  71. film ini membahayakan citra pesantren. awas, hati-hati kalo menonton. kalo bisa ya jangan di tonton aja. boikot aja tuh film!!!!…
    kreatifitas koq begitu, melecehkan citra agam…

  72. saya sbg ce_non islam
    menurut saya bagus kuk tp tngl bagaimana mencerna cerita tersebut dr segi pandang masing”
    ne merupakan pngambran kecil hitam putih psantren
    yang lom trjamah masy moderat
    pada intiNa silah kan ambil pesan dr cerita tersebt tanpa melihat background…..

  73. hai dhiee…saya dari malaysia. sempat menonton movie ni di jakarta hari tu sebelum flight pulang. bagi saya movie ni memang best! dan soundtracknya semuanya dendangan siti nurhaliza ye?

  74. wah aku belum baca tuh, disni udah keabisan hikssss, nyari dimana2 gak ada, pdhl wajib beli nih, uwaaaaaa.film nya belum beredar, maklumlah dikampung, hikssss…lagi2 karena dikampung terisolir banget pokok e..ampun….

  75. belum nonton filmnya, belum baca novelnya, belum liat trailernya, tapi dah baca komentar2nya πŸ˜€ πŸ˜€

    Jadi maless dahhhh…. :))

  76. PEREMPUAN BERKALUNG SURBAN DIDANAI FORD FOUNDATION sEBUAH LSM BARAT BACA SELENGKAPNYA DI ERADAJJAL.BLOGSPOT.COM

  77. => edie_conter@yahoo.com
    trs jadinya nonton layar tancep ya namanya πŸ™‚

    => El Dhameisy
    sepertinya emng mau ditarik dech

    => SieFie_^^
    setiap orang emng punya pandangan berbeda-beda

    => aishah
    wahh pasti seneng dech udah liht dl tmn2 yang di malaysia belum lihat πŸ™‚
    iya .. yang nyanyi siti n

    => ijo
    masak segitunya ??? mmm .. minta tmn aja kirimin heee πŸ˜€

    => supriman
    waduh kok udh mles .. ga penasaran apa
    ^_^

    => yoyok
    hu’u dhie juga udh baca .. yg katanya agak nyleneh gtu
    πŸ™‚ baca dech yg belum baca

  78. Jika film ini mencerminkan “realita budaya” pada segelintir atau beberapa pesantren di Indonesia, maka biarlah ini menjadi informasi bagi masyarakat dan sekaligus menambah wawasan yang mencerdaskan.

    Namun jika tema filem ini hanyalah angan-angan, maka biarlah masyarakat Indonesia mengambil pelajaran mana yang baik dan mana yang buruk

  79. gw dah nonton filmnya tu… tp apa yg disajikan sebagai latar belakang film, tentang kehidupan pesantren di jawa timur kayaknya ga segitunya dech,,, boleh dibilang film ini liberal pake banget, klo boleh say berkomentar,,, film ini lebih banyak pesen liberal daripada pesan moralnya… semisal buku – buku “modern” yang dibawa masuk ke pesantren,,, itu bukan buku2 “modern” tapi tulisan / karangan2… buku modern yang seharusnya masuk ke dunia pesantren harusnya buku – buyku sains dan teknologi serta buku2 yang menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan, karena selama ini itulah yang menjadi kelemahan pesantren. Klo buku-buku yang membawa/ mengarahkan faham dan pemikiran,,,, Pesantren adalah gudangnya ilmu panutan menjalani hidup. Sory mas Hanung,, filmmu sebanarnya bagus,,, tp agak sedikit kurang nyaman di hati saya… dan jujur sy lebih suka nonton Hantu Jamu Gendong atau Red Clief II kemaren… Film sampean mempromosikan latar belakang islam, tp setelah melihatnya,, saya merasa ada yg terlukai dengan keislaman sy oleh film yang sampean sutradarai… peace..:) just komen dr salah satu penggemar film indonesia.

  80. wah supriman gw kasi ongkos dah buat lo untuk liat filmnya..miskin bgt seh lo

  81. el dhameisy kayaknya anda blm liat ya filmnya,kasian deh lo..mau gw kirim dvd nya

  82. Novel Perempuan Berkalung Sorban yang setelah difilmkan menjadi “Film kontroversi”ditulis Perempuan yang terkena Virus Islam Liberal yaitu Abidah el Khalieqy, Diterbitkan oleh Yayasan Kesejahteraan Fatayat dan the Ford Foundation.
    LSM-LSM Barat seperti The Asia Foundation (TAF), Ford Foundation (FF) seringkali mensupport organisasi atau LSM di Indonesia yang cenderung nyeleneh. Ford Foundation juga pernah menerbitkan buku yang aslinya disertasi Greg Barton pada tahun 1995 mengenai kemunculan pemikiran liberal berjudul β€œGagasan Islam Liberal di Indonesia : Pemikiran Neomodernisme Nurcholis Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid” bekerjasama dengan Paramadina, Yayasan Adikarya Ikapi, dan Ford Foundation pada tahun 1999.Ford Foundation pula yang menyumbang uang sebesar 1 juta dollar ($1,000,000) kepada International Center for Islam and Pluralism (ICIP).salah satu LSM sponsor AKK-BB. Dana itu digunakan untuk, “For Web-based distance learning courses to enable adolescent and adult Muslims in poor communities to continue their secular education.”
    Berikut Tokoh-tokoh yang berada di belakang ICIP, Bagi yang mendalami peta pemikiran Islam saat ini tentu tak asing dengan Nama-nama yang seringkali nyeleneh dan menimbulkan polemik dalam tubuh umat Islam ini :
    Simaklah: http://www.icipglobal.org,
    Board of Directors
    National Board :
    β€’ Abdul A’la, PhD – Lecturer of Religious Studies, Sunan Ampel State Islamic Institute, Surabaya
    β€’ Bachtiar Effendi, PhD – Lecturer Post Graduate Program, Syarif Hidayatullah Islamic State University, Jakarta
    β€’ Farid Wadjdi, MA – LKiS, Yogyakarta
    β€’ Hussein Muhammad, KH – Board of Director, Rahima, Jakarta
    β€’ Lies Marcoes Natsir, MA – The Asia Foundation
    β€’ Lily Munir, MA – Director, Centre for Pesantren and Democracy Studies
    β€’ Moeslim Abdurrahman, PhD – Director, Syafii Maarif Institute
    β€’ Musdah Mulia, Prof. Dr. – Prof. of Islamic Studies, Post-Graduate of Syarif Hidayatullah State Islamic University
    β€’ Rizal Sukma PhD – Centre for Strategic and International Studies, Indonesia
    β€’ Robin Bush, PhD – the Asia Foundation
    β€’ Ruhaini Dzuhayatin, MA – Coordinator, Center for Women Studies, the State Institute for Islamic Studies, Sunan Kalijaga, Yogyakarta
    β€’ Ulil Abshar Abdalla – Coordinator, Islam Liberal Network
    β€’ Yuniyanti Huzaifah, MA – Consultant of Gender, CIDA Jakarta.
    International Board :
    β€’ Dr. Ashgar Ali Engineer (India) – Centre for Study of Society and Secularism, Mumbai (Bombay)
    β€’ Prof. Dr. Azyumardi Azra (Indonesia) – Rector, State Islamic University, Syarief Hidyatullah, Jakarta
    β€’ Dr. Carmen Abubakar (Philippines) – University of the Philippines, Institute of Islamic Studies
    β€’ Dr. Chandra Muzafar (Malaysia) – President, International Movement for a Just World
    β€’ Dr. Datu Michael O. Mastura (Philippines) – President, Sultan Kudarat Islamic Academy Foundation
    β€’ Dr. Farish Noor (Malaysia) – Associate Fellow, Institute for Malaysian and International Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia
    β€’ Dr. Patricia Martinez (Malaysia) – Asia-Europe Institute, University of Malaya
    β€’ Dr. Surin Pitsuwan (Thailand) – Member of Parliament, Thailand Former Minister of Foreign Affairs
    β€’ Mr. Syed Ashraf Ali (Bangladesh) – Director General Islamic Foundation of Bangladesh Agargaon, Sher-e-Bangla Nagar, Dhaka
    β€’ Zainah Anwar (Malaysia) – Director, Sisters in Islam

    Dalam wawancaranya yang dengan majalah Syir’ah No. 31 (Juni, 2004), Abidah El Khalieqy berujar, β€œDi semua ilmu pengetahuan: filsafat, sosiologi, dan lain sebagainya, kita akan menemukan perempuan diposisikan tidak pada posisi yang sebenarnya.” Begitulah Abidah berusaha menggugat agama lewat sastra.
    Jadi Semakin keras kritik seseorang kepada kitab kuning dan para Ulama atau Agama Islam itu sendiri, maka akan semakin mudah mendapatkan bantuan dari LSM asing seperti Ford Foundation. Begitulah??
    Read more…

  83. parah ya ampe ada orang nulis kaya diatas..

  84. HATI-HATI FILM INI MENYESATKAN, JANGAN MENONTON FILM INI KALAU TIDAK PUNYA PEMAHAMAN ISLAM YANG JELAS, JANGAN SAMPAI ANDA TERPENGARUH DENGAN LIBERAL KAFIR……

  85. => anak botol
    SETUJU !!! πŸ™‚

    => luqman
    iya ..ya 😦
    bikin mmm … gmn ya jelasinnya
    ^_^

    => chomenk
    jangan gtu mlesnya kn bukan krn ga punya uang
    kirimi aja el dhameisy, klo emng itu niat baik km :mrgreen:
    dhie udah baca sebelumnya πŸ˜›

    => Abdullah
    banyak yang bilang begitu, tapi hak setiap orang untuk mencari hiburan πŸ™‚ terserah aja yg penting bagaimana kita mengambil pesan dlm film itu
    ^_^

  86. biar laris….kali ya, sya menjadi semakin yakin..akan siapa hanung (sutradara) itu..lihat track recordnya saja…

  87. kenapa sih masalah gini harus terjadi pro kontra kaya gini,film itu kan hanya mengangkat realita yang terjadi,bahkan di atas juga ada yang ngalamin kaya gitu. memang kisah ini tidakk akan terjadi di semua pesantren.dan yang terpenting film ini cuma untuk hiburan,bagaimana cara kita menafsirkan tergantung pendidikan dan pola pikir kita.

    yang mau nonton silakan yang nggak suka tidak perlu ribut lah

  88. saya setuju dengan pendapat mas luqman, bahwa film ini dari segi film emg bagus, tp emg ga’ nyaman di hati. permasalahan utamanya terletak dalam beberapa scene tampak sekali kekurangcermatan.
    bagi siapapun yang akan menulis atau membuat film mengenai pesantren, mungkin ada baiknya bila anda melebur dulu dan mengikuti kegiatan dalam pesantren sehingga anda dapat benar2 mendalaminya. pesantren memang terkenal sangat disiplin, tetapi bedakan antara disipin dengan keras. bukankah islam itu disiplin, tercermin dari penetapan waktu salat yang pasti dan wajib hukumnya. beragama itu tidak liberal, karena kalau liberal, bukan agama namanya tetapi kepercayaan.

  89. kenapa sih heboh amat yg kontra film ini? ada yg bilang sampe “terluka” segala.. bnyak yang bilang klo jaman itu emang bener ada pesantren2 yg bner ky gitu. jadi kita harus tutup mata sama knyataan?

    sekarang mnding buktiin aja deh klo pesantren ga ada lagi yang ky gitu.. daripada gini..

    lagian yg nonton sebego apa sih sampe kpngaruh film yg settingnya aja tahun 80an?? udah 20 tahun brlalu gitu..

  90. Sebuah stratego marketing yang cerdas……

  91. ikut comment neh …belum pernah nonton film nya tp menarik juga film ini jadi kontroversi di masyarakat ….bagi yg mau nonton film ini sah2 saja namun harus hati-hati melihat background dari lembaga yg donasi novel dan film ini denger2 seh dari luar entahlah mungkin ada suatu pesanan yg ingin disampaikan di film ini wallahua’alam…
    kalo ada penggambaran jelek Islam disini dan anda jadi ‘terpengaruh’ bahwa Islam itu memang seperti itu (jelek melecehkan wanita) padahal itu sebenarnya hanya kelakuan oknum saja hati2 anda sudah terpengaruh!!
    opini laen bs baca disini:
    http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8623:sutrada-chaerul-umam-ada-bau-liberalisme-di-film-pbs-&catid=1:nasional&Itemid=54

  92. Saya nontonnya nanti aja kalo ada film laki-laki berkalung kerudung, gitu aza ko repot. Emang sih, yang pada baru melek Islam dilecehkan seperti pada kebakaran jenggot. Wong Islam tuh dari dulu terus dilecehkan. dari zaman penjajahan belanda sudah ada snouck ronye (sori kalo nulisnya salah)yang ngelecehin lewat hadis-hadis palsunya. dan terus berlanjut…

  93. hanung…………..hanung………….
    mbingungi tenan………..

  94. memang bagus kok film-nya…

    salam,
    http://bursasepatu.wordpress.com
    http://planetshoes.wordpress.com

  95. Assalamu’alaykum…
    kalo menurut hemat saya, kita gak perlu ngebahas hal yang debatable dalam film PBS, cukup kita lihat hal2 yang qot’i (pasti dan jelas) dalam film itu dan kita bandingkan dengan dalil yang qot’i juga. Yaitu (salah satunya)adegan rajam itu, sudah jelas dan tak ada khilafiyah/ perbedaan pendapat bahwa tata cara rajam tidaklah se-sadis itu. rajam harus melalui proses, tabayun/klarifikasi, menghadirkan saksi yang sah, dll.Nah dari situ saja sudah jelas secara qot’i film itu distortif terhadap islam. Hal inilah yang kemudian menjadikan film itu anarkisme psikologis, ahistoris, tidak akademis, dan kontraproduktif, kecuali untuk kepentingan komersial dan propaganda anti islam.Mungkin niat hanung itu baik, yaitu untuk mengkritisi pondok pesantren, tapi akan lebih bijak dia menggandeng ulama yang faham islam, tidak mengkonfrontasikan 2 faham secara kasar dan anarkis seperti itu, sehingga menjadi kontraproduktif dan terkesan tidak elegan….hehe, nice blog coy!!! keep on blogging!!!

  96. hhmmm mendingan nonton republik mimpi aja lah santai hehehe

  97. Asslm. Mau titip buat semuanya….Yang jelas kita semua belum faham tentang Al-qur’an dan Hadits dengan sebenar-benarnya termasuk ma ‘sutradara dan penulis boleh jadi mereka dobesarkan dengan pemahaman islam yang ada pada orang tuanya dan orang tuanya juda dapetnya sebatas itu dari orang tuanya juga …!! jadi YO..Pada belajar lagi soal siap jadi kontroversi atau nda yo..memang semua orang harus intropeksi karena sejatinya kita adalahanak yang kedepannya juga punya keturunan dan keturunan kita juga pungya generasi apa iya kita mau tau islam cuma sebatas filmnya mas hanung yo..sayangto’ jadi MAS Hanung dan siapa tu’? BELAJAR.. FAHAMI.. RENUNGKAN…DAN APLIKASIKAN.

  98. Aku udah nonton filmnya, Apa pesantren di Jawa memang seperti itu. Aku jadi bingung dengan tujuan sutradara membuat film ini.
    Masyarakat yang tidak mengenal pesantren, lalu menonton film ini, saya yakin akan muncul streotip negatif terhadap pesantren… Dan tentu saja, makin sedikit orang yang mau menuntut ilmu di pesantren

  99. waw selamat ya mbak commentnya udah banyak banget, berarti udah termasuk blog celeb nih, btw klo kita liat tulisan mbak tentang film perempuan berkalung sorban, banyak juga yang pro kontra sama film itu, tapi kalo aku secara pribadi hanya berkomentar bahwa kita hidup itu sudah dikodratkan dengan keseimbangan klo ada baik pasti ada buruk, ada siang pasti ada malam, begitu juga dengan film yang notabene berlatar belakang islam, bukan maksud aku untuk mengkotak-kotakan muslim, islam juga kalo kita lihat secara sepintas pun ada yang sering disebut “garis keras” ada juga kaum moderat, tapi alangkah baiknya kalo kita melihat ato berpendapat dari kacamata nilai Islam yang sebenarnya berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. jadi klo menurutku sebenarnya film ini hanya menunjukkan sisi dimana bahwa sebenarnya perempuan dikekang oleh orang-orang yang memiliki pemahaman terhadap syariat islam yang terlalu sempit, maaf bukan mendiskreditkan ulama ya, tapi kalo kita lihat dalam syariat dan kita pahami secara mendalam, tidak pernah ada pengekangan terhadap kebebasan wanita yang ada hanyalah aturan agar kaum wanita tidak tercampur baur dengan kaum lelaki agar selalu terjaga kehormatannya, trus kalo ternyata di film kenapa digambarkan islam yang begitu keras itulah gamabaran masyarakat muslim kita yang terlalu sempit pola pikirnya dan kurangnya pemahaman terhadap sayariat islam yang sebenarnya dan hanya memaknai syariat secara sepotong-sepotong tidak secara menyeluruh, sooo jangan tersinggung kalo tidak melakukan bukan begitu mbak ???

  100. Jika nyimak rangkaian dua film sblmnya yg – maunya – dikemas dlm setting ‘religius’ yaitu “Ayat2 Cinta” (AAC) dan “Doa yg Mengancam”, lalu “Perempuan Berkalung Sorban” (PBS), spt ada upaya Hanung utk berubah haluan atau balik ‘memberontak’ (demi atau tanpa sensasi?) dg membuat film yg kontroversial.

    Krn dua film sblmnya relatif tdk menimbulkan reaksi yg kontra di ranah publik. Seorang sutradara, produser, dsb mestinya paham dan mengantisipasi respon/reaksi thd karyanya saat dirilis ke publik.

    Mungkin film PBS memang sengaja dimuati unsur kontroversial utk menarik perhatian publik agar film itu setidaknya ‘dibicarakan’ atau ‘direken’ publik.

    Asumsi subyektifnya, mungkin Hanung frustrasi, ‘cemburu’, melihat sambutan publik yg begitu fenomenal thd film “Laskar Pelangi” dibanding film AAC (yg mutunya emg jeblok), dan sbg ‘pelarian’ atau ‘kompensasi’ dari rasa kejengkelannya, dibuatlah film kontroversial yakni PBS. Ibaratnya, Hanung spt anak kecil yg sdg merajuk, ngambek, bete, krn tdk ada yg memperhatikan film-filmnya.

    Mungkin krn hanya ada dua pilihan agar direken publik yaitu bikin film bagus (spt “Laskar Pelangi”) atau bikin film jelek tapi kontroversial. Tapi krn pilihan pertama terlalu sulit utk Hanung maka dibikinlah film jelek bin kontroversial yg emang relatif lbh mudah tanpa harus mempertimbangkan teknik sinematografi, estetika, relevansi, intelektual, dsb. πŸ˜€

    Dan lagi ternyata film PBS diproduksi oleh Starvision milik Chand Parwez dan Raam Punjabi yg dikenal sbg ‘mafia’ sinetron di negri ini yg kerjanya memproduksi film/sinetron sampah.

    Blm lg jika diskusinya menyangkut paradigma, ideologi, yg membingkai film PBS yg agaknya sarat dg visi klasik kaum feminis yg memang terkenal lebay dlm soal emansipasi dan menggugat budaya patriarki. Meski para feminis lebay tsb lbh sering kebablasan dan keblinger krn jika emansipasi benar2 murni dipraktekkan akan jadi bumerang bagi kaum wanita dan para feminis itu sendiri. Bahkan sangat mungkin kaum wanita akan balik mengutuk para feminis.

    Apalagi jika mbahas kenaifan visi Hanung dlm upaya mengaplikasi simbol termasuk saat ‘mencomot’ karya sastra universal “Bumi Manusia” yg dlm PBS diposisikan sbg representasi komunisme. Sementara komunisme sendiri sdh lama habis.

    Dari segi tema film PBS termasuk kesiangan dan garing. Bahkan Siti Musdah Mulia seorang aktivis perempuan yg ‘membela’ PBS, dlm suatu debat di TVONE ‘keceplosan’ bilang bhw PBS mestinya dibuat 20 th yg lalu. Secara implisit itu dpt diartikan bhw di era spt saat ini tema2 spt yg ada dlm PBS, apalagi mengkonfrontisir pesantren dan komunisme (dg cara2 yg dangkal pula) adalah sdh sangat kesiangan dan tdk relevan.

    Tidak jelas apakah Hanung, pihak produser, juga si penulis novel, sblmnya melakukan survei data yg representatif thd pesantren2 di negri ini dan melakukan check and recheck di lapangan sblm ‘mendiskreditkan’ institusi pesantren sbg contoh kasus tempat berlangsungnya apa yg oleh aktivis feminisme dilabeli sbg budaya patriarki.

    Mungkin pihak produser, juga Hanung, perlu belajar atau kursus membaca karya sastra, latihan menganalisis buku “Bumi Manusia” dulu.

    πŸ˜€

  101. jika kita hanya melihat film ini dngn kaca mata realitas dlm film ini sendiri, jelas kita hanya akan terjebak dalam tatanan feodalistik yg dibangun secara sengaja ato tdk sengaja kemudian d jadikan suatu perangkat untuk melancarkan kpntingan para pelaku feodal yg keliru menafsirkan konsap patriakal.. bahkan yg terjadi ialah perkawinan antara budaya dan agama,, sehinga agama sering kali kelihatan tdk suci bagi mereka yg tdk kritis terhadap isu seperti ini.. dan kalian yg tdk setuju dng film ini,, kalian adalah prodak dari sistym feodal yg memper kawinkan antara budaya dan agama.. kalian tdk ada bedanya dngan SYEK PUJI seorang kyai yg salah ato memang disemgaja menggunakan dalil2 sunah demi untuk melancarkan praktek FEDOFILIAnya,, dan sikap seperti ini lah yg memberi imej jelek kpd agama saya, agama anda sekalian. dan garis besarnya adalah, film wanita berkalong sorban. ingin mengkritisi bahkan menggugat org2 yg keliru menafsirkan ttg konsep ke KHALIFAHAN seorang laki2 dlm rmh tangga. salam…….

  102. boleh juga,aku senang, memang kenyataannya seperti itu

  103. Film Hanung? Ah paling2 karya fiksi yg hanya bagus kemasannya lalu didramatisir sedemikian rupa seolah-olah kisah nyata (memanfaatkan tren masarakat yg memang lagi gandrung kpd kisah2 dramatisr seperti itu) Buktinya? Se-tradisional apapun seorang santri perempuan, tdk mungkin dia memakai sorban sejenis kafiyeh Yasser Arafat sebagai kalung (seperti dalam poster filmnya), apalagi digambarkan si santriwati seorang perempuan yg berpikiran maju. Film ini juga ingin menunjukkan, seolah-olah sutradaranya berpihak kpd kaum perempuan, barangkali sebagai alibi bahwa sesungguhnya tak benar dia menyia-nyiakan istri yg menggugatnya cerai itu.

  104. Film yang GAGAL.

  105. Buat saya, film hanyalah sebuah film. Tonton dan nikmatilah. Bagus atau tidak, gagal atau berhasil, itu persoalan lain.

    Salam.

    http://budhikw.wordpress.com

  106. dhie … weleh sing wes master maen blog…ajari ngeblog dong…hehe

    heheh…

  107. Oh Islam…Lagi2 kau dipojokan&dianggap agama yang mengerikan, mengekang hak2 perempuan, sebagai teroris dan banyak lagi hal2 yg memojokkan Islam dengan berbagai cara. Taukah anda, hai orang2 yg memojokan&mengkritisi Islam? Sampai dimanakah pengetahuanmu tentang syari’at Islam hingga kau menghalalkan segala cara untuk memojokkan Islam? Tahukah kamu apa itu syariat Islam?Tahukah kamu apa itu Al-qur’an&tafsirnya, As-sunah, Atsar, qoul assalaf as-sholihin, kitab kuning?Sudahkan kalian tau tentang keindahan syariat Islam? Kita dapat mengetahui orang2 yang beda agama dengan kita, semisal yahudi, nasrani dll., tapi kita tidak dapat mengenali orang2 yang sama2 melakukan sholat&ibadah2 lainnya, tapi batinnya berkeinginan menghancurkan ajaran Islam, meruntuhkan sendi2nya&membenci para hamba Alloh yg shaleh. Sedangkal itukah pemahamanmu tentang Islam? Wahai umat Islam…Jangan bersedΓ¬h dengan keadaan yang demikian, karena perjuangan beliau Nabi&para sahabatnya jauh lebih menderita dibandingkan kita yg sekarang hidup dizaman jahiliyah baru. Gunakanlah Nurani&image dalam menghadapi keadaan yg spt ini. Yg penting kita jgn ikut2an terjebak dalam tayangan2 yg berkedok Islam tapi sebenarnya memojokkan Islam hanya karena faktor Materialis. Afwan jiddan bi ma aquluhu. Wassalam…!

  108. walaa tuthi’ aktsara man fil ardl yudlilluuka ‘an sabilillaah….

    saudara-2 ku, mari menjadi manusia cerdas…
    manusia cerdas adalah yg bisa memilah mana muatan positif danmana muatan negatif…

    semoga kita menjadi manusia cerdas, amien

    salam blogger buat semuanya.

  109. wuah..panjang bener commentnya..

  110. ^filmnya berhasil broo…
    memanfaatkan para KYAI buat PROMOSI GRATIS. ciri kahs manusia bro, makin dilarang makin KEPENGAN….

  111. πŸ˜₯ hikss… hikss ..

    tunggu dech pasti masih banyak yg pengen memberikan pendapatnya

  112. JADI FREE THINKER !!!

  113. jadi penonton cerdas dunk! jangan mau dibodohi ma film or novel
    agama yang paling menghargai wanita itu islam lho…jangan terkecoh oleh para feminis yang menghembuskan kebebasan wanita, sok mengangkat harkat derajat wanita padahal melecehkan dan membunuh sisi-sisi kewanitaannya… jadi nonton silahkan, baca novelnya sok ja tapi jangan mau dicekokin ocey..?? πŸ™‚

  114. Saudara-saudara mungkin ada yang luput dari perhatian … bahwa ada scene yang persis (atau dikatakan mirip) dengan scene kisah yesus dalam alkitab kristen. Yaitu adegan annisa dan chudori yang hendak dirajam oleh masyarakat santri dan dibela ibunya, kurang lebihnya “siapa yang merasa tidak berdosa silahkan melempar terlebih dahulu”. Persis dengan adegan di Yohanes 8:2-7 yang oleh kalangan sarjana bibel terkenal dengan sebutan “pericope adulterae”.

    Yohanes 8
    2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
    3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
    4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
    5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
    6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
    7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

    (Terjemahan Baru, SABDA Software)

    Perikop ayat ini sering digunakan rekan nasrani untuk mengejek hudud terutama masalah rajam. Mereka menganggap rajam yang disyariatkan dalam taurat telah dihapuskan dengan bukti kisah ini yang dianggap arif.

    Waspadalah rekan-rekan, muatan muatan bible seperti ini digunakan untuk mengkritisi nilai nilai islam.

  115. Artis dan seniman kok diturutin. Klo gue sih ga terpengaruh, walaupun nanti gue nonton. justru bagus klo ditonton. semakin keliatan kan mana yang salah dan mana yang benar. Klo gue sih, ga peduli apa yang dikerjakan para artis maupun seniman. Sangat sedikit artis yang isa dijadikanpanutan, sangat sedikit seniman yang bisa dijadikan panutan, dan tidak menutup kemungkinan kyai pun ada yang tidak bisa dijadikan panutan. Bagi gue Kitab Suci gue itu yang paling benar. Tul ga?

  116. Menurt pandangn saya,kita jangn bersandar pada 1 tolak ukur saja,film ini cma menggambrkan 1 golongan dlam islam yg menganut 1faham yg salah menafsirkan alquran dn hadist sbgai pedoman islam.krn seperti kta ktahui,dlm islam it dri sejak rosululah waft,smpe skrang pengnkotak2n faham telah menjamur diseluruh dunia,di indonesia saja ada 2 organisasi islam besar yg brbeda pendapat dlm syariat islam yaitu NU dn muhammadiah jadi film ini cma ingin mengatakan bahwa golongan2 yg menganut islam ortodok yg mengkaji quran hadist islam tmpa memperhatikan perkembngan jaman,dan mengambil kesimpulan fikiah dri sumber yg diragukan,yg difilm ini diperankan kiayi2 pemimpin pesantren alhuda,jadi jangan kita simpulkan islamlah dalang dri pengekangan ini tapi orang2 islam itu sndiri yg salah menafsirkan islam,toh ini jg bisa menjadi plajaran,bahwa mreka yg sepaham dengan kiai2 di film ini,untk segera bertobat,krn islam sma skali tidak seperti itu

  117. Islam yah Islam ga ada itu Islam ortodoks atau Islam moderat!!

    memangnya kita mau bilang klo Islamnya para sahabat nabi itu Islam ortodoks πŸ˜€

    semoga Alloh memberikan kita keselamatan hingga akhir

    Sungguh Aku Merindukan Perjumpaan Yang Indah dengan Mu ya Rabb

  118. Maaf mas atau mba hibernate,saya ga pernh mengatakan para kholifahturassidin it islam ortodox,islam it universal dan fleksibel,mengikuti perkembangan jaman,umat hidup dijaman rasululah menyesuaikan dng islam jamanx,dijaman rasulullah dulu orang zakat make gandum n dirham,apa krna rasululah pake gandum n dirham dlm berzakat kt jg harus mengikutin beliau,sdangkan yg kita pnya beras n rupiah,yg saya maksudkan islam ortodox,yg ingin disampaikan dalm film ini,adalah orang2 yg tidak mengfleksibelkan islam,dijaman rasululah dulu,poligami itu,untk melindungi hak2 dan keselamatan wanita2,krn dijaman itu,ga sama dngan skarang,penuh dngan maksiat,kekerasan dan kejahiliaan secara harfiah dan nyata,namun para orang ortodox tadi,yg hdup dijaman skrang,dimana hak2 wanita,dan keselamatan dalm kehidupan hari2 telah dijamin pemerintah,walaupun blum sepenuhx sempurna,menerapkan dan menyalah artikan tujuan dri poligami it sendiri,yg digambrkan dlm film ini,jadi baguslah ada segelintir orang yg ingin mengankat fenomena salah tafsirkan islam seperti ini,dalm 1 media yg lebih dasyat pengaruhx dari skedar dakwah dan majelis2 ta’lim,seharusx kita umat islam,bukanx mencemooh atau menghakimi saudara seiman sendiri,tp kita hargai mreka,krna sudah mau berjuang,berdakwah,di media film,yg skrang sudah didominasi para kafir,yg ingin menghancurkan kita umat islam,dng film vulgar yg merusak generasi islam,seharusx kita malu dngan mereka,apa yg telah kita lakukan unk agama yg kita cintai?kita cma larut dlm dunia maya,smentara mrk,sudah bisa merdakwah,melalui media film.trmikasih

  119. Isu Feminisme adalah inti film ini. So… Kita harus jeli melihat intisari keseluruhannya. Tentunya film inipin menyinggung Islam dan kaum Pesantren. Wallahu’alam.

  120. udah deh.. capek tau agama jadi permainan. dasar gila uang semua

  121. kenapa y…. rata2 yang komentar ini nggak menikmati fimnya
    malah mencoba terus untuk mencari kesalahan dlm film itu.
    saya rasa bukan masalah agamanya yang mau diangkat ( kata sebagian orang Fitnah pd islam )
    tapi tokoh – tokoh didalamya yang kebetulan memeluk agama islam dan cara menjalankan syariatnya saja yang mau diangkat.
    dan ceritanya itu ada salah satu tokoh yang ingin mengubah pemikiran dan cara pandang tokoh-tokoh lain dengan syariat islam yang sesuai dengan Al-qur’an. saya rasa sudah cukup jelas jalan critanya. saya bingung!!!!! sebenarnya anda-anda ini berpikir dari sudut mana??????

  122. filmnya keren banget
    walau beberapa orang melihat film ini dari sisi kontroversi, tapi aku sendiri melihat film ini dari sisi yang lain.
    ustadz2 di film ini pikirannya terlalu konservatif malahan, ini malah membuat pandangan orang terhadap islam menjadi salah
    akan tetapi, dilihat dari sisi perjuangan seorang wanita yang pikirannya terbuka tentang dunia luar, film inimenjadi sangat menarik dan mempunyai banyak arti positif
    emm, tentang annisa yang membagikan buku dari luar ke dalam pesantern menurut hemat saya ada sisi positif dan negatifnya
    positif : karena buku itu membuat santriwati disana menjadi lebih kreatif dan bisa melihat dunia luas dari buku yang dibacanya tersebut
    negatifnya : buku yang dibawa annisa malah membuat akidah santriwati dalam pesantern itu rusak (karena kebanyakan bukunya itu berkisah tentang cinta)

    memang tidak ada yang melarang untuk jatuh cinta, walaupun itu untuk ukuran santri di pesantren sekalipun, karena cinta itu anugerah terindah darui Tuhan

    1 yang paling saya gak suka dari film ini adalah para ustadz yang ada disana terlalu mendoktrinkan agama dari sisi konserfatif alias kolot, berpikiran sempit, hanya mengambil langsung dari Al-qur’an tanpa mempelajarinya di dalam masyrakat zaman sekarang
    bukankah Al-qur’an adalah kitab yang diturunkan Allah untuk semua manusia di semua zaman!
    tapi intinya keren film nih, salut deh ^_^

  123. film ini hanya salah mengartikan aja tentang ajaran islam… malahan salah banget. padahal sesungguhnya islam itu sangat mengistimewakan perempuan. tuh liat surat annisa.. film ini mau bicara tentang keadilan padahal mereka g tau apa itu adil. yang kesian orang awam, makin ancur pemikirannya.

  124. saya tidak ahli dalam ajaran islam,para pembuat film harusnya bisa lebih bijak dan mendiskusikan lebih lanjut dengan orang yang memang ahlinya tentang islam,bagaimana dengan film ini!?

  125. Please Deh, Kalian ini tinggal di jakarta jadi ga tau apa2. aku sendiri tinggal di Jombang jawa timur, so ngerti pesantren itu kayak apa, realitanya di tahun 90-an (mungkin mpe skrg) emang pesantren kayak gitu, banyak penyimpangan yang dilakukan oleh orang2 di lingkungan pesantren bahkan oleh Kiai-nya sendiri. Kiai menghamili santri perempuan dan kemudian menikahinya, bilang kalo mendapat suami kiai itu barokah (ni benar2 terjadi). ini suatu kisah nyata tentang implementasi Islam di Indonesia (Meski karya PBS mungkin fiksi). Jujur aja bukan mendiskreditkan Islam, tetapi banyak orang yang melaksanakan ajaran islam menyimpang di Indonesia, sekali lagi Indonesia. Bukan Islam yang salah. Banak budaya indonesia yang salah tentang Islam (Contoh Budaya Nyabis).
    Pesantren kini sudah modern dan budaya2 islam kejawen lama sudah mulai ditinggalkan. ini bukan film sempit tentang islam saja, tetapi suatu kompleksitas budaya di Indonesia. jangan berpikiran picik dan tidak mau terbuka terhadap realita penyimpangan yang ada.

  126. oh ya btw , saya juga kan schoolnya d pesantren . salah satu pesantren d lombok tengah tepatnya di Darul Habibi , uiCh.. seru dech dari itu saya tertarik dg kisah Wanita Berkalung Sorban tp karena sy masih d bawah umur jadinya nonton film bebas agak dilarang

  127. […] om google dengan keywords “perempuan berkalung sorban”, dan sampai ke blog ini dan blog itu. saya mendapati sebuah komentar yang mengatakan bahwa film ini didanai oleh sebuah LSM barat, yang […]

  128. bagus ide filmnya.. luar biasa.. saya setuju berat dengan film seperti ini.. hanya mereka harus lebih hati hati agar jangan sampai keblinger seperti emansipasi yang sudah tak jelas kemana arahnya…

  129. setlh sya menonton filmx sya lngsng tringt msa2 bhgia tpi sya tak ingt sprti ad prsn yx hilng di hati mank film x it bagusssss sklisya acuing jmpol dehhhh

  130. Ass..
    Mau ikut nimbrung nih, mnurut sya dalam film ini syariat islam itu dimaksudkan agar kaum permpuan itu patuh terhadap laki-laki, tapi perempuan juga masih punya hak-hak yang harus perjuangkan.
    Maksud film ini bukan untuk membodohi kita sebagai orang islam tapi justru memberitahu kita bahwa perempuan juga masih punya hak dalm kehidupan. Sebagai contoh apakah mungkin dalam sebuah kehidupan berkeluarga jika seorang suami bersikap kasar dan kita sebagai istri hanya diam menunggu apa yang akan dilakukan suami kita. Atau apakah para santri tidak boleh mengetahui dunia luar, dan membaca buku-buku tentang dunia luar. Sebenarnya film ini tidak bisa jika hanya dilihat setengah mata, jika kita dalami film ini banyak mengandung fakta bahwa dipesantren terkadang para santrinya membaca buku dari luar pun tidak boleh..
    Maaf jika saya salah bicara, saya hanya orang yang awam akan agama tapi saya hanya ingin mengungkapkan isi baik film ini..
    Wassalam.

  131. I LOVE THE MOVIE!!!
    meskipun saya bukan seorang muslim, tp saya sgt apperciate dg latar blkg serta isi cerita dari film ini,. berkali2 saya nonton film inipun berkali2 pula pelajaran yg bisa saya dapat.
    the great movie for kesetaraan gender & perubahan bagi hidup perempuan.
    BRAVO!!!

  132. I LOVE THE MOVIE!!!
    meskipun saya bukan seorang muslim, tp saya sgt appreciate dg latar blkg serta isi cerita dari film ini,. berkali2 saya nonton film inipun berkali2 pula pelajaran yg bisa saya dapat.
    the great movie for kesetaraan gender & perubahan bagi hidup perempuan.
    BRAVO!!!

  133. I love this movie, i love Revalina S Temat…….

  134. i like it the movie

  135. LIKE IT .. πŸ˜€

Tinggalkan Balasan ke suciptoardi Batalkan balasan