Cinta Laura Rilis Soundtrack Album Film Perdananya

JAKARTA – Siapa yang tak kenal Cinta Laura Kiehl, sosok bintang remaja yang kini paling fenomenal itu baru saja menjajal kemampuannya di dunia tarik suara.

Cinta menjalankan debut karirnya sebagai penyanyi soundtrack film perdananya yang berjudul Oh Baby. Dalam album yang berisi 10 lagu ini, gadis kelahiran Jerman, 17 Agustus 1983 itu membawakan dua lagu yaitu Oh Baby dan We Can Do It.

Sebagai soundtrack layar lebar, maka pilihan musiknya disesuaikan dengan tema film bergenre komedi musikal romantis. Jadi tak heran jika dua lagu yang dibawakannya sangat energik dan memancarkan spirit anak remaja.

Kedua lagu yang diciptakan oleh Novi Umar dan Teguh D itu bercerita tentang kehidupan remaja. Lagu Oh Baby merupakan hit singlenya yang merupakan perpaduan dari pop, R&B, dan dance dengan iringan musik yang simpel, namun seksi.

Sementara dalam lagu We Can Do It, Cinta mengajak para remaja untuk berpikir positif dan percaya diri, dengan musik yang dikemas dalam tema pop rock alternatif.

Ditemui di Hardrock Cafe, EX Plaza, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2008), Cinta mengungkapkan keinginannya untuk meneruskan karir bernyanyi dibandingkan akting.

Untuk itu, pada masa yang akan datang ia akan mengurangi kegiatan lain dan lebih mencurahkan waktu sepenuhnya di musik.

Bahkan, begitu kuatnya keinginan bintang sinetron Upik Abu dan Laura itu menggeluti dunia musik, ia telah berencana untuk segera mempersiapkan album solonya.

Dalam impiannya, musik solo perdananya nanti akan seperti dua band favoritnya The Veronica’s atau Paramore.(nsa)

info : okezone

~ oleh dhieeewhe pada 13 Agustus 2008.

2 Tanggapan to “Cinta Laura Rilis Soundtrack Album Film Perdananya”

  1. ok juga suaranya

  2. maaf OOT nih… tapi, saya prihatin dg fenomena cinta laura ini…

    cinta laura adalah sosok yg memberi kontribusi besar dalam memporak-porandakan jati diri remaja indonesia. saat ini, remaja kita sudah nyaris kehilangan keindonesiaannya, dg datangnya cinta laura bersama logatnya tersebut, semakin mempercepat proses “kehilangan” tersebut. lihat, betapa banyak saat ini remaja kita yg “kecanduan” logat cinta laura. kenyataan ini makin memperparah fenomena punahnya bahasa daerah, karena berkurangnya penuturnya, terutama generasi muda. bila ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin suatu saat, bangsa kita yang kaya dg bahasa daerah, akan tidak punya sama sekali bahasa, bahkan bahasa indonesia itu sendiri…

Tinggalkan komentar